Total Pageviews

Sunday, November 9, 2014

Always in Your Dream



Malam itu suasana sangat haru. Ada binary teka teki di wajah mikha yang menatap ke arah sekelilingnya. Ada mada dengan wajahnya yang terlihat sinin memandangku, ada juga reuben yang menunjukkan wajah kekecewaannya, ada mama dan papa yang terlihat sedih, ada Andrew yang menunjukkan wajah seakan tidak percaya. Sedang aku, hanya mencaoba menerka apa yang telah terjadi. Aku baru saja bangun karena alarm dan notif handphoneku berdering bergantian tanpa antri. Suara longlongan kecil dari louloe dan griztly mencoba menyapaku. Kini, mereka satu persatu meninggalkanku sendirian di ruang tv tersebut. Setelah Andrew sukses mengajakku untuk berkumpul karena ada yang ingin dibicarakan. Dan aku melihat gritzly menggelayut mesra di kakiku. “maaf gritzly aku sedang malas untuk bermain” kataku menatap ke arah anjing lucu tersebut.
“ohhh come on ma, pa, bisakah kalian beritahu aku ada apa sebenarnya? Aku sedang tidak ingin bermain. Sedang tidak ingin bercanda. Sedang tidak ingin…” aku membalikkan badan
Semua sorak bergembira.
“surpriseee…. !!” ucap mereka serentak. Padahal aku belum sempat melanjutkan kata-kataku. Aku terkejut mendapati apa yang aku lihat dihadapanku sekarang. Semua keluargaku memberikanku surprise yang tidak terduga dan sama sekali tidak pernah ku pikirkan.
“kalian sudah cocok menjadi pengisi acara di birthday party anak usia dini” kataku. Aku memandangi mereka lagi. Mama dan papa dengan lucunya memakai topi khas ulang tahun berbentuk kerucut dan bercorak balon warna warni. Reuben, mada, dan uga Andrew juga memakainya. Mada membawa terompet kecil yang bisa terkulum jika tidak di tiup, reuben membawa chocolate cake bertuliskan “HBD mikha, selamat NU menjadi jawara liga premiere di mimpimu” . reuben memang sangat pintar untuk berkasarkastik.  Sementara mama dan papa membawa dua buah kotak seperti kado.
“tiup mikh, kurasa aku sudah tidak sabar untuk melukis wajahmu dengan cream ini” ujar Andrew memecah suasana menajdi riuh. Aku mengacak-acak rambutnya. Aku mendekatkan wajahku kea rah cake yang dibawa reuben.
“tulisan ini terlalu panjang untuk cake ukuran sedang ini ben, kau membuat cakeku jadi tidak lucu lagi” kataku sebelum meniup lili diatasnya.
“wuusshhh… yes. Thank you guys.. thankyou ma, pa” kataku mencium mereka bergantian lalu memeluknya.
“ben, ulahmu akan aku bayar di tahun depan”
“sepertinya uangmu akan habis mikh, untuk membeli tisu” kata reuben sambil mengedipkan sebelah matanya
“reuben…!!” kataku
“dadamu sudah terlalu lebar mad, tidakkah kau ingin mengecilkannya beberapa centi?” kataku ketika memeluk mada
“kau sudah besar mikh. Cepat urus SIM mu agar aku bisa dengan santai menikmati tidurku di jok belakang mobil”
Aku hanya memainkan pundakku.
“Andrew,, ku harap kau tidak akan pernah salah dalam memilih” kataku saat aku hendak mendekatkan tubuhku ke tubuhnya
“kalau begitu kau tidak perlu memelukku mikh, aku tidak ingin nasibku sama denganmu. Hahaha”
“pinter banget.. astagah !!” kataku
Kami pun bernyanyi sekali lagi lagu selamat ulang tahun untukku. Ya, ini tanggal 8 november. Tanggal dimana 17 tahun lalu aku dilahirkan ke dunia. Aku memandangi mereka satu persatu, saudara-saudaraku dan juga orangtuaku. Mengingat apa yang telah aku capai dan aku beri untuk keluarga ini. Setidaknya, mimpi ku harus benar-benar terwujud beberapa waktu dekat. Aku ingin mempersembahkan sebuah album untuk mereka.
Satu jam kemudian, sepertinya mataku mulai lelah. Aku izin untuk masuk ke kamarku dilantai dua. Reuben masih sibuk menonton televisi. Mada sibuk dengan gadgetnya. Tidak tahu apa yang dia kerjakan. Sementara Andrew mengikutiku dari belakang untuk masuk ke kamar. Aku langsung mengambil handphoneku. Dan melihat banyaknya notifikasi dari beberapa akun sosmedku. Aku mencoba membuka line. Dan ada beberapa pesan di line yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Termasuk.. dia….
Anda menerima 1 pesan voicenot dari Fatin
Aku mendengarkan dengan seksama. Tapi tidak begitu kedengaran. Aku mengambil headsetku, dan mencoba mendengarnya dengan baik.
“selamat ulang tahun mikha.. selamat ulang tahun mikha.. selamat hari ulang tahun.. selamat ulang tahun.. mikhaa…. Semoga segala yang ingin dicapai bisa terwujud. Semoga jadi mikha yang lebih baik lagi biarpun sekarang udah baik banget. Semoga selalu sehat, stay jagger. All the best. Kalo kamu udah tidur, selamat tidur.. “
Kemudian ada sticker cony membawa kue. Tanpa sadar aku terenyuh. Ketika aku benar-benar merasa bahwa dadaku bergidik. Aku tidak percaya jika fatin masih mengingat hari ulang tahunku. Terlepas dari bagaimana dia tahu. Apakah ada fans ku yang memintanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun lagi seperti tahun lalu, atau ada yang berulang kali mengingatkannya. Ntahlah, yang aku tahu bahwa fatin mengingat hari ulang tahunku. Padahal aku tahu, beberapa saat tadi sebelum akhirnya mataku terpejam, fatin tengah menjadi perbincangan orang-orang yang muncul di timeline ku, karena performa nya disalah satu acara.
“makasih bung. Baru bangun. Habis dapet surprise dari mama, papa, reuben, mada sama Andrew. Aku kirimin videonya mau lihat?”
“mana..?”
Satu video yang mikha rekam saat acara surprise birthday nya pun tekririm ke fatin. beberapa saat kemudian, ada balasan dari fatin.
“seru banget. Ya udah aku tidur ya.. kamu jangan tidur malam-malam. Nanti rambutnya makin cepet tumbuh”
“hahaha..”
Pembicaraan yang harusnya menarik pun kini seakan canggung dan sudah tidak semenarik dulu. Ntah kesalahan ada di aku atau memang keadaan yang mengharuskan aku dan fatin haruas benar-benar menjaga jarak. Kami tidak ingin menyakiti siapapun atas kedekatan kami.
Sementara diujung sana, fatin menahan airmatanya. Dia melihat betapa keluarga mikha sangat bahagia memberikan kejutan untuk mikha, setidaknya kini fatin tahu jika mikha sudah benar-benar bahagia dan tidak memikirkan hal yang pernah menjadi perdebatan diantara mereka berdua.
#
“mikh.. akhirnya semua terungkap” katanya sore hari itu.
“aku udah baca beritanya. Terus mau gimana?” balasku
“kenapa kamu gak marah? Kenapa kamu gak cemburu atau ngelarang aku dan suruh aku berstatement untuk tidak membenarkan berita itu. Kenapa kamu diem aja sekan tidak perduli”
“aku emang gak perduli tin. Aku udah sibuk memikirkan albumku, tidak ada waktuku untuk memperdulikan hal-hal seperti itu”
Fatin terdiam cukup lama, telpon kami seakan hanya angin yang saling berbisik. Aku sudah lelah untuk memperjuangkan hal ini. Mungkin benar, lelah sudah menghinggapiku. Tapi rasa sayangku terhadapnya tidak pernah aku elakkan.
“mikh.. “
“kamu cape, kamu udah jalanin semuanya, kamu udah lakuin yang menurut kamu emang harus kamu lakuin, aku bangga dan salut sama kamu. Aku pasti akan ambil bahagiaku lagi, tapi aku gak bisa di paksa tin. Aku gak bisa melakukan hal itu dengan terpaksa, terpaksa menyakiti orang lain dan orang banyak. Ngerti ya. Kamu tetep aja pertahanin itu”
“terus kamu pikir, aku di judge sana sini itu enak. Kamu pikir, banyak fans yang kecewa dengan pemberitaan itu, itu enak. Aku harus jawab hal-hal yang sebenernya aku males jawab tapi aku jawab hanya untuk membuat semuanya seperti natural. Atau kamu mau aku bilang ke semua orang kalau dia sebenernya hanya pelarian. Aku gak suka mikha. Tapi okeh, sepertinya sekarang akut ahu siapa yang mesti aku banggain dan aku perjuangin. Aku pikir kamu mimpi indah mikh, tapi nggak ternyata kamu Cuma sekedar mimi buruk yang lewat di mimpi aku. Aku doain yang terbaik buat kamu !” jelas fatin panjang lebar. Tutututtt… telpon mati. Aku terdiam, aku mengepalkan tanganku. Ingin marah. Ingin rasanya aku berteriak. Tapi aku tidak ingin membuat keriuhan.
“ambil, sepertinya kau lebih membutuhkannya daripada aku” kata reuben sambil memberikan sehelai sapu tangan
“aku hanya ingin menerkamu ben sekarang. “
Reuben tersenyum dan memainkan rahangnya. Aku tahu reuben sedang ingin menghiburku, tapi aku tidak ingin bercanda sekarang.
#
“selamat ulang tahun mikhaaa….” Sambil melayangkan senyum dan membuat mikha terkejut tidak menyangka..


#Bersambung
Okeh,, segini dulu..
Mau tahu kelanjutannya.. tungguin aja..
Hayoo.. siapa yang kasih kejutan ke mikha.. hahaha

No comments:

Post a Comment