Total Pageviews

Sunday, May 1, 2016

TENTANG DIA....



Sesederhana kata yang memiliki makna ketika disatukan dengan kata lainnya dan menghasilkan suatu kalimat. Mungkin aku belum terlalu mengenalmu. Tapi, kau sudah selalu hadir dalam setiap pusara pikiranku. Bukan kau tidak pernah memaksa untuk aku pikirkan hanya aku yang sedikit ceroboh bisa terlalu cepat memperhatikanmu.
Aku suka caramu tersenyum. Aku selalu suka caramu memperhatikan lawan bicaramu. Aku selalu ingin masuk dalam setiap candaanmu. Tapi, mungkin rasa takut lebih besar bergumul didalam tubuhku. aku mendengar semua omongan orang yang berada disampingku, tapi sorot mataku selalu tidak bisa diajak untuk bekerjasama. Ntah kenapa aku selalu ingin mengikuti kemanapun gerak langkahmu. Bahkan ketika aku tahu, jika aku tidak suka dengan hal yang sedang kau lakukan. Aku selalu saja ingin berada disampingmu. Menikmati setiap bau tubuhmu.
Ini bukan bodoh bukan ? hanya aku yang tidak tahu malu dan sadar diri dengan apa yang aku dan dirimu punya. Kita berbeda. Itu benar. Aku dan kamu terlalu jauh bahkan sangat jauh ketita aku memiliki pikiran untuk bisa bersamamu. Jika perasaan ini salah, aku selalu meminta pada Dia yang memiliki dan memberikan perasaan ini untuk bisa dihilangkan. Aku tidak ingin terluka terlalu dalam.
Cinta bukan hanya sekedar kata dalam sebuah tautan hati yang berpendar didalam kehidupan kita. Ini tentang logika. Logika dimana aku seorang upik abu menginginkan dengan sangat bisa menggenggam tangan dari seorang pangeran. Lucu .. seperti kisah dongeng Cinderella.
Mata kita pernah beradu tanpa disengaja. Ntah aku yang sedang memperhatikanmu dengan teliti, atau kau yang tidak sengaja dan sama sekali tidak ingin melihatku. Tapi tatapan kita bertemu. Kau tahu, darahku selalu berdesir jika hal itu tidak sengaja terjadi. Memang aneh bukan, bahkan kau tidak melakukan apa-apa.
Aku tidak ingin mengatur perasaanku. Tapi aku juga tidak ingin terluka. Ada banyak pujangga lain disana yang mungkin saat ini sedang menuliskan kisah tentang dirimu. Aku tahu, mungkin perasaan ini hanya sebagai penyamar. Penyamar rasa kesendirianku. Tapi bisakah kau hentikan senyumanmu. Aku tidak ingin perasaan ini semakin dalam jika aku selalu mengingat cara kau tersenyum.
Aku ingat dan sangat ingat saat kau begitu bersemangat mengiyakan perkataan dia yang menceritakan pendapatnya tentang aku. Aku tertawa dan menyaksikanmu dengan seksama. Rasanya aneh, kau sangat antusias untuk sebuah pendapat bahwa aku sedikit malu menyembunyikan perasaan. Tidak, aku bukan malu. Bahkan kau bisa sangat jelas melihat perasaanku. Aku sangat jelas menunjukkan bahwa aku, memiliki perasaan denganmu. Aku menolak perasaan ini sebenarnya. Tetapi itu disaat aku sudah lelah untuk mendapatkan perhatianmu. Tapi perasaan itu muncul lagi saat kau bahkan tidak sengaja memberikan perhatian atau bahkan berbicara sopan dan sangat lembut denganku.
Aku tidak menyebutnya cinta. Aku menyebutnya suka.. terima kasih sudah menjadi inspirasi untuk tulisan tengah malamku. Kau puitis pada setiap apa yang aku tulis. Sesederhana ini aku berbahagia. Maka jika kau ingin aku terus bahagia, tetaplah diam dan jangan pernah tahu isi hatiku. Aku akan mencoba untuk melupakan perasaan ini sebelum perasaan ini jatuh lebih dalam. Jadi, hentikan membuat aku tersenyum…

“karena bukan dengan caranya memperlakukan kita, kita bisa jatuh cinta. Sebab dia hadir dengan segala tingkahnya yang tidak disengaja yang membuat kita terpesona dan semkin lama semakin jatuh cinta……” – Nanda Risanti .

Sunday, March 22, 2015

CORAT CORET BLOG GUE !!

CORAT CORET BLOG GUE !!

Pernah ngerasain jatuh CINTA ??
Emang tahu apa itu CINTA ??
Atau mungkin pembaca blog aku itu semuanya orang tua yang udah kenal BANGET sama yang namanya CINTA ?
Aku, cewek berusia 23 tahun (lagi jalan mau kesana) dan ingin mendefinisikan CINTA menurut pendapat aku.
#
Menelisik sisa-sisa hati yang sejatinya tidak pernah meminta untuk jatuh cinta, katanya. Namun, hati sepertinya terlalu kuat bergemuruh menyuarakan bahwa aku sedang jatuh cinta. Tidak untuk pacar pertama yang Nembak  aku di SMa, tidak untuk cowok yang jauh-jauh ngajak aku ke mall Cuma untuk nyataian perasaannya tapi sayang, aku sudah ada yang punya (Dari kecil diajarin setia), tidak untuk lelaki yang pernah aku berikanpelukan hangat saat dia berkata “Aku lelah, dan tidak untuk lelaki yang memutuskan hubungan denganku tanpa tahu sebab musababnya (kamu terlalu baik untuk aku, aku gak baik buat kamu. Kamu berhak dapetin cowok yang lebih dari aku. Jujur, aku sayang kamu. Semoga dapet pengganti yang lebih baik dari aku.. kamu harus baik-baik saja. Aku pasti bahagia kalau lihat kamu bahagia).
Hati itu begitu mudah berdetak untuk seorang cowok yang berkata (Kita cari mesjid dulu ya, kita sholat dulu), hati itu bergemuruh untuk seorang cowok yang berkata (kita ke dokter aku temeni ya. Mau kemana, ke rumah sakit atau ke praktek dokter umum aja), dan untuk seorang cowok yang waktu bensinnya habis dia bilang (maaf aku lupa isi minyak tadi, tadi sengaja gak isi minyak karena gak pegang uang. Ini baru dapet uang dari toko. Kita dorong bentar sampe pom bensin gpp ya). Untuk seorang cowok yang terlalu jujur atau berusaha buat aku gak marah. Tapi aku teramat sayang dengan dia, bahkan sama sekali tidak ingin jauh darinya. Dan menurut aku itu cinta….
“cinta, sebuah rasa yang tidak pernah diminta hadir, tapi dengan mudah terasa dan berdetak di hati”
Lalu bagaimana dengan kamu?
Join with my blog…

Please give me your comment about this story !! 

Wednesday, January 21, 2015

Corat Coret Blog GUE

Hay semua..
Aku mau nulis blog lagi nih..
Tapi kali ini bukan tentang cerpen, ff atau apapun itu..
Cuma mau mengeluarkan segala uneg-uneg yang ada di kepala.
Semoga gak bosen dan cenderung lelah atau berpikiran aneh tentang aku ya.. J

Hidup itu pilihan ? hidup itu tentang bagaimana kalian mencoba memikirkan hal apa yang harus kalian pikirkan dan kalian ambil untuk melanjutkan hidup kalian.. benarkah ? namun, mungkin itu semua tidak berlaku untukku. Ntah sebenarnya pikiran dan otakku tidak menerima hal itu atau mungkin aku termasuk kategori seseorang yang “Bengal” atau susah di ajak berubah.
Ini masih tentang masalah yang selalu menghinggapi otakku. TUNTUTAN dan tanggung awab sebagai anak yang berbakti kepada orang tua. Disatu sisi, di lubuk hati yang paling dalam, aku ingin sekali membuat orang tuaku bangga, membuat mereka tersenyum, membuat mereka mengenakan kebaya dan kemeja rapih menyambut atau mendampingin diriku disisi kanan kiri tubuhku. Dengan bangga bahwa anak mereka telah menjadi SARJANA.
Itu masih sekedar khayalan. Kenyatannya, aku tidak pernah benar-benar mengindahkan hal itu. Kesukaanku terhadap dunia maya alias bermain-main di sosmed, kesukaanku terhadap idola-idola yang aku idolakan, kesukaanku dalam hal nongkrong bareng temen hanya sekedar membahas sesuatu yang sebenarnya “kurang begitu penting” atau hobi ku yang selalu menonton tv, nonton dvd di laptop.
Padahal niat awal beli laptop hanya untuk mengerjakan tugas kuliah, bukan untuk menonton apa-apa aja yang ada di dalamnya. *Sekali lagi seorang nanda risanti lupa fungsi positif dari sebuah gadget, padahal demen amat komentar tentang orang lain*
Itulah aku, sadar kesalahan sendiri, tapi tidak pernah berubah.. niat doank pasti ada. Di awal kesadaran diri yang pertama di otak itu muncul sebuah semangat dan tekad “okeh, aku harus berubah” tapi, buka laptop nontonin video 4 jam kemudian, aku udah lupa sama tekad awal dan udah sibuk lagi dengan fangirling.
Tidak patut di contoh, tapi itulah. Aku pernah mendengar seseorang yang aku kenal berkata “MENCARI KEBAHAGIAN ITU SUSAH. KARENA KEBAHAGIAAN ITU DATANG DARI DIRI KITA SENDIRI. KITA YANG MENCARI”
Setidaknya, aku tidak pernah lupa. Bahkan jika bangun tidur, yang aku ingat bukan mantan yang sudah punya pacar dan kehidupan baru, bukan mantan yang ninggalin aku karena alasan aku terlalu baik, bukan tentang ini tanggal berapa kok tanggal 1 lama amat karena kantong udah sesak nafas minta diisi, atau bukan pula target nikah karena umur udah…….. tapi, yang aku ingat selalu “KAPAN AKU WISUDA”
Alasan seorang mahasiswa akhir itu jika ditanya kenapa lama sekali mengurus skripsi.. selalu KLISE dan cenderung TERLALU MEMBELA DIRI PADAHAL KESALAHAN ADA PADA DIRI SENDIRI, DAN SELALU MENCARI ALASAN AGAR KREDIBILITAS DIA SEBAGAI MAHASISWA TIDAK JATUH.
“iya sibuk, kan sekarang aku udah kerja”
“ohh, iya kan aku udah nikah, jadi ya sibuk ngurusi rumah tangga”
“aduh, aku tiap hari ke kampus, tapi dosen aku selalu gak ada. Dihubungi susah. Ntahlah aku pasrah”
Untung mereka gak kasih alasan “AKU BELOM BISA MOVE ON DARI MANTAN JADI LEBIH BAIK AKU MERENUNGI DIRI DULU. NANTI KALO AKU UDAH BUKA HATI BARU AKU BISA NGERJAIN SKRIPSI”
Okeh.. buru-buru yang baca gantung diri. Tapi, yakinlah untuk mahasiswa baru tolong jangan tiru kelakuan aku. Karena SEBENARNYA KESALAHAN ITU ADA PADA DIRI KITA SENDIRI
Untuk yang sudah bekerja.. kuncinya “BAGI WAKTU”
Untuk yang sudah menikah “CUTI,  ATAU TUNDA MEMILIKI ANAK” tapi kadang Allah cepet memberikan kepercayaan dan menurunkan rezeki .
Untuk alasan klise dosen gak bisa di jumpain “PERGI PAGI PULANG PAGI”
Back to topic.. jadi kalian pasti nanya, aku termasuk kategori yang mana? Dengan SEMANGAT 45 aku menjawab.. kategori sudah bekerja. Dan solusinya adalah. Aku harus pintar membagi waktu. Tapi, kadang pikiranku selalu menolak alasan tersebut. Sebab aku selalu berpikir jika “KEDUA TANGGUNG JAWABKU SAMA-SAMA MEMERLUKAN TANGGUNG JAWABKU”
Mengajar, salah satu kewajiban yang sangat membutuhkan tanggung jawabku
Menyelesaikan skripsi, salah satu kewajiban yang juga membutuhkan tanggung jawabku.
Dan maka dari itu sampai saat ini aku tidak bisa berpikir dan menyelesaikan segala urusan perkuliahanku dengan cepat.
Ada yang bisa kasih solusi ???
Tapi , jangan jadi Mario teguh ya.. soalnya sahabat-sahabat aku yang dikampus banyak yang sudah menajdi Mario teguh dadakan.. HAHAHAHA
Selesai..


Friday, December 19, 2014

Always in Your Dream 2



“Selamat ulang tahun mikha” teriak wanita mungil tersebut saat menatap mikha. Senyumnya merekah tatkala dia mikha mengelus kepalanya. Seperti kebiasaan mikha sebelum-sebelumnya.
Langit seakan mengerti sore hari itu ada dua rang anak manusia sedang meramu bahagia. Awan pun menggeserkan posisinya untuk menutupi sebagian matahari agar sinarnya tidak terlalu pekat. Rentetan pohon cemara hadir dibagian sisi taman tersebut. Mikha keluar dari mobilnya dan mengambil kue yang dibawa oleh wanita tersebut.
“tiup donk lilinya” perintah wanita tersebut.
Mikha memejamkan matanya. Dia memperlihatkan seutas simpul senyum yang mulai merekah. Bau tubuh mikha semerbak tercium karena hembusan angin.
“wwuuushhhh…. Udah”
Seketika lilin-lilin tersebut mati. Mikha mengambil tangan wanita yang sudah memberikan surprise di hari bahagianya. Wanita tersebut menarik tangan mikha untuk mengikutinya ke dalam sebuah taman lengkap dengan air mancur di tengah taman tersebut. Ada banyak bunga tulip berjejer di antara pagar pembatas pintu masuk taman tersebut. Ada banyak balon warna warni. Sesampainya disana, mikha terlihat sangat terkejut. Ada 3 orang lelaki yang berdiri sambil membawa gitar. Mikha tidak mengenali siapa ketiga pria tersebut.
“selamat ulang tahun mikha.. “ teriak mereka. Lalu, sejurus kemudian mereka menyanyikan lagu good time. Wanita yang memberikan kejutan tersebut kemudian berjalan meninggalkan mikha yang masih terdiam. Dia menuruni beberapa anak tangga, hingga sekarang berdiri sejajar dengan ketiga pria tersebut dan mulai ikut bernyanyi. Mikha tertawa kecil, tapi tawanya berubah saat dia melihat dengan jelas wanitanya tersebut menangis.
“jangan.. kamu gak boleh nangis” kata mikha tanpa suara dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
#
“jika aku bisa memilih untuk tetap berdiri di hadapanmu sekarang, apa itu bisa menjamin bahwa aku akan bahagia bersamamu mikh?” Tanya fatin.
Mikha terdiam.
“atau aku meninggalkan kamu, aku pergi bersama orang lain tapi aku sendiri gak menikmati setiap moment keberadaan aku dengan dia. Dan aku gak akan pernah nunjukin aku bahagia sama kamu”
Mikha masih terdiam. Perlahan fatin menoleh dan sekarang mata dia dan juga mikha sudah beradu. Fatin mulai menunjukkan ada berlian yang siap jatuh dari kelopak matanya.
“kasih tahu aku mikh, apa yang harus aku lakukan sekarang? Atau kasih tahu aku, kamu mau aku gimana?”
“pergi…”
Fatin terkejut. Dia melihat dengan seksama bagaimana wajah mikha menunjukkan bahwa dia begitu serius menyuruh fatin untuk pergi.
“hilang dari pandangan aku. Dan berbahagia”
“okeh”
Fatin keluar dari ruangan rapat yang ada di salah satu label rekaman tempatnya dan mikha bernanung. Saat dia keluar dari pintu, fatin dikejutkan dengan keberadaan reuben disana. Reuben menaikkan sebelah bahunya dan memainkan rahangnya seperti kebiasaannya. Tidak ada wajah senang disana. Melainkan wajah aneh menatap fatin.
“aku tidak akan pernah menunjukkan aku bahagia mikh. Tidak akan pernah. Aku tidak mau membohongi perasaanku !” kata fatin dalam hati.
Mikha terlihat masih tertunduk. Reuben menepuk pundaknya, sepertinya reuben mengerti bagaimana perasaan mikha sore hari itu.
“loncat sebelum ada orang yang mendorongmu. Itu lebih baik” kata reuben dan duduk tepat disebelah mikha memainkan sipdol di atas ruangan rapat tersebut.
“jangan tidur malam-malam, jangan sampe sakit, bawel banget sih kamu. Iya, nanti banguni. Tin.. tin.. !” tiba-tiba semua kenangan itu kembali terkotak-kotak di dalam pikiran mikha.
Mikha keluar menuju ke toilet untuk membersihkan wajahnya. Wajah mikha terlihat kusut tak beraturan. Dia mengambil saputangan dari balik saku celanannya.
“mungkin memang lebih baik di akhiri”
#
Fatin menaiki anak tangga rumahnya dengan cepat. Dia ingin menyaksikan penampilan seseorang yang sudah sangat dia rindukan, mikha. Menyaksikan penampilan sahabat sekaligus orang penting dalam hidupnya semasa di karantina, ntah itu dalam status apapun. Yang jelas, sempat terucap bahwa mereka saling menyayangi. Sesampainya dia langsung menyalakan tv, mengambil posisi yang enak. Dia tidak ingin melwatkan sedikitpun penampilan mikha. Saat dia tengan serius menyaksikan, iphone nya berdering.
“kelvin”
Tertera dengan jelas siapa yang menghubungi fatin di iphone nya tersebut. Fatin tidak memperdulikan panggilan tersebut. Hingga akhirnya acara yang menampilkan mikha sebagai bintang tamu selesai. Fatin mengambil handphonenya dan mulai menelpon balik Kelvin.
“tadi nelpon ya?”
“iya kamu dimana?”
“lagi di bawah tadi, handphone nya dikamar. Maaf ya. Kenapa?”
“gpp, gimana kuliahnya?”
“lancar-lancar aja sih, aman lah. Kamu?”
“sama sih. Jakarta aman gak aku tinggal?”
“sejauh ini aman, banjir doank paling. Haha.. basa basi banget sih. Kenapa?”
“hmm.. kita udahan aja ya tin?”
Duarar….. seperti ada gemuruh yang meledak tepat diatas kepala fatin. dia tidak menyangka Kelvin akan berani mengatakan hal itu. Fatin menutup mulutnya tidak percaya.
“kenapa?”
“ya mungkin, kita mengawali semuanya itu udah salah. Jadi semakin kesini, semakin emang berasa kalo kita itu udah salah”
“maksud kamu”
“mungkin kita gak cocok sebagai pacar tin, tapi kita cocok sebagai teman. Teman.. ya teman..”
“ya sih, aku sih terserah sama keputusan kamu aja. Makasih untuk waktu yang udah berkenan kamu bagi aku. Maaf kalo misalanya aku sering buat kesel kamu atau buat kamu ngerasa diacuhkan. Kamu tahulah aku orangnya emang gini, cuek. Ya gitu”
“tau kok tau. Jaga diri disana ya. Yang semangat kuliahnya”
“thank you”
Tutututututtttttttttttt……. Telpon mati. Fatin memperhatikan dengan serius layar handphonenya. Dia memeriksa kembali bahwa memang benar yang tadi dia telpon adalah Kelvin. Teman dekatnya yang dia akuin di hadapan media sebagai pacarnya. Fatin lalu berdiri dan mengambil kotak music dari seseorang yang pernah hadir di kehidupannya.
“hati emang tahu dimana dia harus kembali, tapi kalo itu semua udah tertutup dan tak bisa di buka lagi……….”
#
Mikha dan fatin terlihat duduk di bangku taman. Dan ada kue ditengah-tengah mereka. Fatin pun tengah sibuk menyingkirkan lilin yang ada diatas kue dan mulai memotong kue tersebut untuk mikha.
“kok bisa buat kayak gini sih?”
“bisa lah, fatin.. apa sih yang gak bisa”
“haha.. hmmmm“ mikha mengulum bibirnya kedalam
“mereka siapa?”
“maunya siapa?”
“bisa gak daritadi aku nanya itu dikasih jawaban, bukan malah kayak nanya balik”
“haha… sengaja kan mau bikin kamu kesel. Ya gpp lah ya, seharian ini doank”
“yayaya…”
“eh potong dong bung kuenya, dari artis nih. Jauh belinya, di jonggol”
“dididih…. Kebanyakan nton sinetron”
“lah itu kamu tahu, kalo jargonnya dari sinetron. Berarti kamu juga sering nton sinetron”
“gak pernah sih, eh pernah sekali nton yg di rcti itu, yang soundtracknya penyanyi seribu milyar. Hahaha”
“sumpah demi apa, kamu nonton. Aku aja yang lagunya di pake soundtrack gak pernah nonton”
“gak kebetulan kemarin, itu juga awalnya aja. Udah sih malah bahas sinetron”
“tadi ke sini kok bisa izin gimana ceritanya”
“ya mau keluar gitu lah bilangnya. Aku sekarang tidur udah berdua doank loh satu kamar”
“hm. Sama siapa? Reuben” fatin berbicara sambil terus melahap kue yang ingin dia kasih ke mikha. Mikha yang melihat tingkah fatin langsung mengambil tangan fatin untuk dia lahap kue tersebut.
“yang ulang tahun kamu atau aku sih”
“hahaha.. sory… sorry.. habis enak. Laper juga soalnya”
“jawab…”
“apaan?”
“mereka itu siapa?”
“oh.. temen kampus. Selain mereka bertiga ada lagi tau temen aku yang lain, tuh lihat tuh”
“ngumpet.. hahaha” mikha mengarahkan pandangannya kea rah yang ditunjuk fatin. mikha merasa masih baru melihat mereka, mungkin karena mereka adalah teman-teman baru fatin.
“iyaa, sok sok mau jadi paparazy katanya. Woi… candid sebar twitter awas aja loe semua.. !!” teriak fatin
“1 foto gocap deh tin. Janji gak sebar. Hahaha”
“gocap dikit banget,,, seratus ribu donk. Kan artis” ledek mikha
Fatin yang mendengar ledekan mikha pun akhirnya mulai mencubit bahu mikha. Sudah lama sekali sepertinya hal itu tidak dia lakukan, semenjak mereka sama-sama sibuk dan semenjak kejadian itu. Fatin dan mikha menikmati setiap tawa yang mereka ramu sendiri. Hati seakan menjadi jamuan rindu yang sudah berkepanjangan meronta. Fatin juga seakan menjadi halaman demi halaman untuk setiap tulisan-tulisan yang akan mikha buat dengan penanya.
“btw, aku udah putus”
“hah.. serius..”
“hm…” fatin mengangguk pelan
“jawabnya lemes gitu, berarti sedih putus sama dia”
“biasa aja sih. Kan yang minta dimulai bukan aku”
“kita sudahi………”
“maksudnya?”
“semuanya.. udah selesai. Kamu gak perlu kemana-mana lagi”
Fatin tersenyum, dia sangat tahu maksud mikha apa. Fatin mengambil kue dan mulai menyuapinya ke mikha.
“selamat ulang tahun my castle, my brown, semoga semua yang kamu mau, yang kamu inginkan tercapai. Se..mua....nyaaa…”
“thankyou.. cony !”
“gak bakat romantic banget sih lau !!”
“scorpio boy romantic dengan caranya sendiri. Jadi nyantai aja bung !”
“dididih… hahaha”
Fatin yang gemas pun akhirnya memumukul-mukul tubuh mikha dengan lembut.
Hati akan selalu menuntun untuk merebut bahagia itu kembali. Singgasananya tidak pernah tertukar. Dia tahu siapa yang harus duduk disana. Terima kasih cinta, terima kasih sudah mengembalikan senyumku yang hilang. Terima kasih sudah setia menjaga hatinya hanya untuk milik mereka masing-masing. Selalu ingat “senja yang muncul setelah hujan akan jauh lebih indah, bukan?”
“dan walau waktu berjalan, ku kan terus bertahan, pelukku, yang akan selalu menghangatkanmu. Dan tak ka nada yang bisa, melepasmu dariku, pelukku yang akan selalu menjagamu… oh.. oh….” Mikha menyanyikan lagunya bersama bandnya yang akan rilis di bulan ini.  Sementara fatin dengan senyum memperhatikan mikha. 
pict by: kak ney




Wednesday, November 26, 2014

LELAKIKU



Malam itu menjadi saksi betapa aku bisu. Betapa aku tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sibuk dengan semua pengakuannya, sementara aku sibuk menyeka setiap airmata yang mengalis di sela-sela kepalaku yang tertunduk. Aku tidak tahu kenapa aku bisa begitu ceroboh menikmati setiap permainannya. Ntahlah, mungkin semua sudah terlambat sekarang. Dia menjadi satu-satunya orang yang aku cintai. Malam seakan semakin syahdu, sementara aku dan dia hanya bisa beradu detik jam yang setiap kali memperdengarkan suara detiknya yang berpindah.
“maafkan aku airin” kata pria itu tersedu
Kenapa dia menangis, kenapa bukan aku yang menangis. Kenapa justru dia yang menunjukkan kelemahannya. Tidak, itu airmata buaya bukan. Kau tidak akan mungkin menangis, sementara ini semua salahmu. Kau yang memulai hubungan ini dengan kebohongan.
#
“kenapa kau bisa jatuh cinta dengan andi, airin?” Tanya perempuan itu
“aku tidak tahu mbak, dia teman kerjaku. Aku juga baru mengenal dia semenjak begabung di perusahaan advertising yang sama” kataku
“tidakkah kau tahu aku dan dia pernah memiliki hubungan yang sangat special?”
“tidak mbak. Sama sekali aku tidak pernah tahu. Bahkan aku sama sekali tidak pernah menanyakan masa lalunya, padahal kami sudah berpacaran hampir 2 tahun ini mbak”
“kenapa kau tidak pernah menanyakannya?”
“aku rasa, aku tidak punya hak untuk menanyakan apa yang sudah menjadi masa lalunya. Tidak etis rasanya jika aku terlalu ingin tahu mengenai itu. jika dia memang benar-benar menganggapku ada, pasti dia akan menceritakannya sendiri tanpa perlu aku tanya.”
“lalu… sudahkah dia menceritakan masa lalunya. Kalau belum, berarti kau belum di anggap ada olehnya, bukan?”
Tangisanku semakin menjadi-jadi. Aku semakin tak terkendali. Hatiku rasanya sudah tidak bisa diatur untuk mencoba berpikir positif. Perempuan ini merupakan salah satu rekan kerjaku. Dan dia… aahh.. masih belum bisa aku mengingat semua perkataannya. Kenapa harus seorang Andi yang sangat aku cintai.
Bukankah cinta harus bermula dari kejujuran, atau bermula dari kita yang sama-sama tahu tentang kita. Mustahil jika selama ini seorang Andi, pacarku bisa membohongiku. Tidak, dia tidak pernah membohongiku, dia hanya belum menceritakannya. Sampai akhirnya, mbak ambar menceritakan hal itu. mungkin Andi takut. Mungkin dia tidak kuasa. Atau mungkin dia tidak tahu jika mbak ambar adalah salah satu sepupu tertuaku. Dia kaya, dia memiliki beberapa perusahaan. Jangan-jangan mbak ambar hanya mencoba memperdaya pikiranku. Hingga aku bisa putus dari andi.
Semua pikiran-pikiran aneh bergelayut bebas di pikiranku. Aku mencoba untuk menepis semua pikiran negative. Tapi rasanya, itu saja tidak cukup. Disaat aku sedang bergulat dengan tangis dan isakan suaraku di depan mbak ambar, andi berusaha menelponku berkali-kali.
“angkatlah, siapa tahu itu penting.” Mbak ambar tersenyum
Apa maksudnya. Kenapa dia bisa tersenyum semanis itu dihadapan wanita yang terlihat bodoh ini Tuhan. Kenapa dia tidak bisa sedikit saja merasakan rasanya jadi aku. Dia jahat atau memang dia tipe wanita yang seperti itu. dan, kenapa dia menyuruhku mengangkat telpon andi, tidakkah dia takut, ketika aku mengangkatnya aku menyuruh andi untuk datang ditempat dimana kami bertemu.
Aku langsung mengirimi pesan ke andi. Aku menyuruhnya untuk menungguku dirumah, malam nanti. Aku harus bicara dengannya. Aku harus tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa semua ini harus terjadi, disaat pesta pertunangan akan segera dilaksanakan. Tuhan adil bukan. Disaat satu kelopak bunga mawar berguguran disaat itulah putiknya mulai jatuh perlahan, seperti itulah yang sedang aku rasakan.
#
Langit sore itu sedang memunculkan senja yang sedang aku tunggu-tunggu. Warna orangenya seakan bisa mendamaikan hatiku yang masih kaku. Walaupun tersenyum getir, tapi aku mencoba untuk tersenyum menyapa senja. Padahal, nanti malam adalah dimana aku dan andi harus benar-benar mengalami keputusan sulit. Aku berharap senja tidak akan pernah kembali ke peraduannya, namun, malam lebih menginginkannya.
Andi datang dengan sepeda motornya. Dia masih rapi, mungkin dia baru pulang kerja. Ya, dia memang bekerja ditempat yang sama denganku, tapi beda posisi denganku. Hari ini andi mendapat lembur.
“kenapa sayang..? ada yang mau diomongin ya? kenapa tadi waktu istirahat makan siang kamu tidak ada dikantor?”
“aku makan siang diluar, sama temen. Ini tehnya. Maafin aku ya ngerepotin kamu. “
“santai aja, kenapa. Mau bahas soal pertunangan kita ya?”
Seluruh tubuhku seakan kaku, tidak bisa lagi untuk menatap wajahnya. Lelaki ini, kenapa dia seperti malaikat, sedang sebenarnya dia iblis. Kenapa harus dia yang aku cintai. Aku bingung Tuhan. Apa yang harus aku lakukan. Pikiranku melayang-layang. Tangisan tidak bisa terbendung lagi. Perempuan itu kenapa dia hadir disaat aku dan andi sedang menikmat secuil kebahagiaan yang akan kami bangun.
Perempuan macam apa dia yang tega melukai hati saudaranya hingga hancur berkeping-keping seperti ini. Apa yang dia mau dariku. Atau apa yang dia irikan dariku.
“siapa ambar? Kamu kenal dengan ambar, ndi? Diapa dia? Bisakah kau menceritakannya?”
Andi terdiam. Dia sedikit melonggarkan dasinya yang begitu ketat. Sedikit menelan ludah. Sedikit salah tingkah ketika aku menyebutkan nama ambar. Dia mengambil the yang sudah aku buat. Wajahnya pucat. Lelakiku keringat dingin. Lelakiku sedang berduka, benarkah. Atau dia benar-benar tidak paham dengan pertanyaanku.
#
Rekan kerjaku ntah kenapa tiba-tiba mengajakku makan siang diluar. Membahas masalah pekerjaan. Baru wanita ini, yang membahas masalah pekerjaan, hingga mengajakku keluar kantor.
“maaf aku mengajak kamu makan ini tiba-tiba airin.”
“tidak apa-apa mbak, tumben.”
“ku dengar kau akan menikah ya, dan sekarang sedang menyiapkan pertunangan dengan pacarmu? Kenapa tidak pernah mengenalkannya kepada mbak?”
“aku.. haha.. sebenarnya bukan tidak mau. Aku ingin memperkenalkan dia disaat hari pertunaganku mbak.”
“siapa lelaki yang beruntung itu airin?”
“namanya andi, dia teman kerjaku mbak. Anaknya baik.”
“kamu mencintainya?”
Aku mulai mengernyitkan keningku. Ku tatap wanita itu penuh dengan rasa curiga. Kenapa dia mempertanyakan hati seorang wanita yang sudah menyiapkan pertunangan, sudah barang tentu wanita itu mencintai lelakinya.
“airin. Aku kenal andi. Dia adalah salah satu pegawai ku dikantor, 4 tahun yang lalu. Dan kau perlu tahu airin, kau terlalu baik dan terlalu cantik untuk pria brengsek seperti dia” mbak ambar menjelaskan dengan terbata-bata
Kenapa wanita ini menghina lelakiku. Kenapa dia bisa seperti begitu menganal lelakiku. Kenapa? Aku masih diam. aku ingin tahu lebih banyak lagi, aku ingin berkomentar, tapi lidahku seakan keluh. Jantungku mulai tidak dapat diajak berkompromi. Detaknya semakin tidak beraturan.
“andi dan aku pernah menjalani hubungan yang special. Bahkan kami sudah pernah tidur airin. Dan aku, aku pernah mengandung anaknya. Anak itu ada di salah satu panti asuhan. Aku menitipkannya disana karena aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Kau ingat, 3 tahun yang lalu, aku memutuskan untuk pindah keluar negeri, itu dikarenakan aku sedang mengandung anakku. Itu hasil perbuatan andi. Dan kau tahu, dia jahat. Setelah dia tahu aku hamil, dia pergi meninggalkanku. Dia hanya mau hartaku airin. Aku tahu, kau wanita yang cantik dan juga baik, maka dari itu aku ingin kau mendapatkan seorang lelaki yang baik pula.”
Wanita 35 tahun itu berceloteh panjang lebar mengenai lelakiku. Mengenai andi yang menjadi seorang pangeran dihatiku. Tidakkah ini kenyataan yang begitu pahit yang harus aku terima. Kenapa dia bisa begitu jahat. Dan kenapa andi tidak pernah menceritakan ini kepadaku.
Aku hanya diam. aku tahu, diam tidak bisa menyelesaikan masalah apa-apa. Kenapa dia bisa begitu terlalu menyakiti dan menohok hatiku dengan begitu juga mudahnya. Tangisanku pun akhirnya pecah. Siang itu, seakan nasipun sudah tidak bisa aku telan. Makanan yang aku pesan terbuang sia-sia.
#
Andi menjelaskan panjang lebar, dia tidak berbohong. Sama sekali tidak. Dia menceritakan dengan sangat detail. Sama seperti yang diceritakan wanita itu. tidak ada kebohongan. Kenapa dia bisa begitu terbuka kepadaku. Andai saja aku menanyakan hal ini dari dulu, mungkin tidak akan sesakit ini.
“maafkan aku airin” andi tertunduk
“lalu, kau mau aku melakukan apa ndi?” tanyaku pelan
Andi seakan mendapat tamparan keras dari pernyataanku. Dia menolehkan wajahnya, dia mengambil tanganku, dipegangnya erat.
“lakukanlah apa yang harus kau lakukan.  Lakukanlah apa yang hatimu kehendaki. Aku tahu kau lebihdewasa dari pemikiranku airin. Kau wanita yang selalu bisa membuat aku menjadi satu-satunya pria paling beruntung dalam hidupku.”
Aku terdiam, aku memeluk erat tubuhnya. Aku menangis di pelukannya. Dan dia, menangis di bahuku. Dia seakan benar-benar menyesal tidak pernah menceritakan masalah ini. Dia seakan-akan benar-benar membutuhkan bahuku.
#
Hari itu menjadi hari dimana aku dan andi memutuskan untuk tetap melaksanakan pertunanganku. Aku yakin, masa lalunya hanya menjadi sebuah polemic pengalaman yang mengajarkan kedewasaannya. Karena selama ini, dia lelakiku tidak pernah membuat aku kecewa. Bahkan secuil dan setetes tangis. Lelakiku menjadi penyebab bahagia dan tangis yang timbul. Dan wanita itu, dia hanya sebagai penguji dan menjadi pembelajaran untukku. Karena cinta yang aku maknai sangat sederhana. Cinta tidak pernah memandang siapa dia dahulu, tapi siapa dia yang mau melangkahkan kakinya ke depan bersamaku. 

bersambung...

Sunday, November 9, 2014

Always in Your Dream



Malam itu suasana sangat haru. Ada binary teka teki di wajah mikha yang menatap ke arah sekelilingnya. Ada mada dengan wajahnya yang terlihat sinin memandangku, ada juga reuben yang menunjukkan wajah kekecewaannya, ada mama dan papa yang terlihat sedih, ada Andrew yang menunjukkan wajah seakan tidak percaya. Sedang aku, hanya mencaoba menerka apa yang telah terjadi. Aku baru saja bangun karena alarm dan notif handphoneku berdering bergantian tanpa antri. Suara longlongan kecil dari louloe dan griztly mencoba menyapaku. Kini, mereka satu persatu meninggalkanku sendirian di ruang tv tersebut. Setelah Andrew sukses mengajakku untuk berkumpul karena ada yang ingin dibicarakan. Dan aku melihat gritzly menggelayut mesra di kakiku. “maaf gritzly aku sedang malas untuk bermain” kataku menatap ke arah anjing lucu tersebut.
“ohhh come on ma, pa, bisakah kalian beritahu aku ada apa sebenarnya? Aku sedang tidak ingin bermain. Sedang tidak ingin bercanda. Sedang tidak ingin…” aku membalikkan badan
Semua sorak bergembira.
“surpriseee…. !!” ucap mereka serentak. Padahal aku belum sempat melanjutkan kata-kataku. Aku terkejut mendapati apa yang aku lihat dihadapanku sekarang. Semua keluargaku memberikanku surprise yang tidak terduga dan sama sekali tidak pernah ku pikirkan.
“kalian sudah cocok menjadi pengisi acara di birthday party anak usia dini” kataku. Aku memandangi mereka lagi. Mama dan papa dengan lucunya memakai topi khas ulang tahun berbentuk kerucut dan bercorak balon warna warni. Reuben, mada, dan uga Andrew juga memakainya. Mada membawa terompet kecil yang bisa terkulum jika tidak di tiup, reuben membawa chocolate cake bertuliskan “HBD mikha, selamat NU menjadi jawara liga premiere di mimpimu” . reuben memang sangat pintar untuk berkasarkastik.  Sementara mama dan papa membawa dua buah kotak seperti kado.
“tiup mikh, kurasa aku sudah tidak sabar untuk melukis wajahmu dengan cream ini” ujar Andrew memecah suasana menajdi riuh. Aku mengacak-acak rambutnya. Aku mendekatkan wajahku kea rah cake yang dibawa reuben.
“tulisan ini terlalu panjang untuk cake ukuran sedang ini ben, kau membuat cakeku jadi tidak lucu lagi” kataku sebelum meniup lili diatasnya.
“wuusshhh… yes. Thank you guys.. thankyou ma, pa” kataku mencium mereka bergantian lalu memeluknya.
“ben, ulahmu akan aku bayar di tahun depan”
“sepertinya uangmu akan habis mikh, untuk membeli tisu” kata reuben sambil mengedipkan sebelah matanya
“reuben…!!” kataku
“dadamu sudah terlalu lebar mad, tidakkah kau ingin mengecilkannya beberapa centi?” kataku ketika memeluk mada
“kau sudah besar mikh. Cepat urus SIM mu agar aku bisa dengan santai menikmati tidurku di jok belakang mobil”
Aku hanya memainkan pundakku.
“Andrew,, ku harap kau tidak akan pernah salah dalam memilih” kataku saat aku hendak mendekatkan tubuhku ke tubuhnya
“kalau begitu kau tidak perlu memelukku mikh, aku tidak ingin nasibku sama denganmu. Hahaha”
“pinter banget.. astagah !!” kataku
Kami pun bernyanyi sekali lagi lagu selamat ulang tahun untukku. Ya, ini tanggal 8 november. Tanggal dimana 17 tahun lalu aku dilahirkan ke dunia. Aku memandangi mereka satu persatu, saudara-saudaraku dan juga orangtuaku. Mengingat apa yang telah aku capai dan aku beri untuk keluarga ini. Setidaknya, mimpi ku harus benar-benar terwujud beberapa waktu dekat. Aku ingin mempersembahkan sebuah album untuk mereka.
Satu jam kemudian, sepertinya mataku mulai lelah. Aku izin untuk masuk ke kamarku dilantai dua. Reuben masih sibuk menonton televisi. Mada sibuk dengan gadgetnya. Tidak tahu apa yang dia kerjakan. Sementara Andrew mengikutiku dari belakang untuk masuk ke kamar. Aku langsung mengambil handphoneku. Dan melihat banyaknya notifikasi dari beberapa akun sosmedku. Aku mencoba membuka line. Dan ada beberapa pesan di line yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Termasuk.. dia….
Anda menerima 1 pesan voicenot dari Fatin
Aku mendengarkan dengan seksama. Tapi tidak begitu kedengaran. Aku mengambil headsetku, dan mencoba mendengarnya dengan baik.
“selamat ulang tahun mikha.. selamat ulang tahun mikha.. selamat hari ulang tahun.. selamat ulang tahun.. mikhaa…. Semoga segala yang ingin dicapai bisa terwujud. Semoga jadi mikha yang lebih baik lagi biarpun sekarang udah baik banget. Semoga selalu sehat, stay jagger. All the best. Kalo kamu udah tidur, selamat tidur.. “
Kemudian ada sticker cony membawa kue. Tanpa sadar aku terenyuh. Ketika aku benar-benar merasa bahwa dadaku bergidik. Aku tidak percaya jika fatin masih mengingat hari ulang tahunku. Terlepas dari bagaimana dia tahu. Apakah ada fans ku yang memintanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun lagi seperti tahun lalu, atau ada yang berulang kali mengingatkannya. Ntahlah, yang aku tahu bahwa fatin mengingat hari ulang tahunku. Padahal aku tahu, beberapa saat tadi sebelum akhirnya mataku terpejam, fatin tengah menjadi perbincangan orang-orang yang muncul di timeline ku, karena performa nya disalah satu acara.
“makasih bung. Baru bangun. Habis dapet surprise dari mama, papa, reuben, mada sama Andrew. Aku kirimin videonya mau lihat?”
“mana..?”
Satu video yang mikha rekam saat acara surprise birthday nya pun tekririm ke fatin. beberapa saat kemudian, ada balasan dari fatin.
“seru banget. Ya udah aku tidur ya.. kamu jangan tidur malam-malam. Nanti rambutnya makin cepet tumbuh”
“hahaha..”
Pembicaraan yang harusnya menarik pun kini seakan canggung dan sudah tidak semenarik dulu. Ntah kesalahan ada di aku atau memang keadaan yang mengharuskan aku dan fatin haruas benar-benar menjaga jarak. Kami tidak ingin menyakiti siapapun atas kedekatan kami.
Sementara diujung sana, fatin menahan airmatanya. Dia melihat betapa keluarga mikha sangat bahagia memberikan kejutan untuk mikha, setidaknya kini fatin tahu jika mikha sudah benar-benar bahagia dan tidak memikirkan hal yang pernah menjadi perdebatan diantara mereka berdua.
#
“mikh.. akhirnya semua terungkap” katanya sore hari itu.
“aku udah baca beritanya. Terus mau gimana?” balasku
“kenapa kamu gak marah? Kenapa kamu gak cemburu atau ngelarang aku dan suruh aku berstatement untuk tidak membenarkan berita itu. Kenapa kamu diem aja sekan tidak perduli”
“aku emang gak perduli tin. Aku udah sibuk memikirkan albumku, tidak ada waktuku untuk memperdulikan hal-hal seperti itu”
Fatin terdiam cukup lama, telpon kami seakan hanya angin yang saling berbisik. Aku sudah lelah untuk memperjuangkan hal ini. Mungkin benar, lelah sudah menghinggapiku. Tapi rasa sayangku terhadapnya tidak pernah aku elakkan.
“mikh.. “
“kamu cape, kamu udah jalanin semuanya, kamu udah lakuin yang menurut kamu emang harus kamu lakuin, aku bangga dan salut sama kamu. Aku pasti akan ambil bahagiaku lagi, tapi aku gak bisa di paksa tin. Aku gak bisa melakukan hal itu dengan terpaksa, terpaksa menyakiti orang lain dan orang banyak. Ngerti ya. Kamu tetep aja pertahanin itu”
“terus kamu pikir, aku di judge sana sini itu enak. Kamu pikir, banyak fans yang kecewa dengan pemberitaan itu, itu enak. Aku harus jawab hal-hal yang sebenernya aku males jawab tapi aku jawab hanya untuk membuat semuanya seperti natural. Atau kamu mau aku bilang ke semua orang kalau dia sebenernya hanya pelarian. Aku gak suka mikha. Tapi okeh, sepertinya sekarang akut ahu siapa yang mesti aku banggain dan aku perjuangin. Aku pikir kamu mimpi indah mikh, tapi nggak ternyata kamu Cuma sekedar mimi buruk yang lewat di mimpi aku. Aku doain yang terbaik buat kamu !” jelas fatin panjang lebar. Tutututtt… telpon mati. Aku terdiam, aku mengepalkan tanganku. Ingin marah. Ingin rasanya aku berteriak. Tapi aku tidak ingin membuat keriuhan.
“ambil, sepertinya kau lebih membutuhkannya daripada aku” kata reuben sambil memberikan sehelai sapu tangan
“aku hanya ingin menerkamu ben sekarang. “
Reuben tersenyum dan memainkan rahangnya. Aku tahu reuben sedang ingin menghiburku, tapi aku tidak ingin bercanda sekarang.
#
“selamat ulang tahun mikhaaa….” Sambil melayangkan senyum dan membuat mikha terkejut tidak menyangka..


#Bersambung
Okeh,, segini dulu..
Mau tahu kelanjutannya.. tungguin aja..
Hayoo.. siapa yang kasih kejutan ke mikha.. hahaha